Skip to main content

Wahai Ilmu, Sejauh Mana Peranmu?


رْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.......

Artinya :

”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan"

(QS. Al-Mujadalah : 11)

Dalam kehidupan ini, ada banyak hal yang harus kita penuhi. Ada banyak kewajiban yang harus kita jalani. Tentu saja, di balik itu semua akan banyak hak yang kita dapati. Di antara kewajiban-kewajiban tersebut, adalah ilmu yang sampai saat ini masih menjadi primadona di setiap kesempatan. Di hampir semua majlis, ilmu merupakan dasar dan komponen teratas yang sering kali dibahas.

Tidak peduli apapun rasmu, warna kulitmu, bahkan agamamu, mencari ilmu adalah kewajiban. Ini pulalah yang hampir setiap saat ditekankan oleh agama kita, yaitu Islam. Bahkan Rasulullah Saw. Pernah bersabda,”Tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahat”. Ini menunjukkan bahwa ilmu sangatlah penting, terutama bagi kita, para muslim. 

Tanpa ilmu, mustahil kita tahu mengenai akhlaq, fiqh, dan akidah. Tidak hanya ilmu agama, ilmu dunia juga patut dicari. Tanpa ilmu dunia, kita akan tertinggal dari bangsa-bangsa yang menjadikan ilmu dunia sebagai tolak ukur kesuksesan mereka dalam menguasai dunia. Ini yang kemudian perlu diseimbangkan agar kaum muslimin tidak semakin ketinggalan.

Dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 di atas, Allah Swt. berfirman akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan. Secara jelasnya, tempat orang-orang berilmu dan yang tidak berilmu jelas berbeda. Tentu saja orang yang tidak berilmu akan tertinggal. Namun bukan berarti tidak bisa mengejar, karena pada dasarnya, ilmu tersebut dapat dicari. Bahkan sampai tua pun kita masih bisa belajar dan mencari ilmu.

Lantas, sejauh mana peran ilmu tersebut? Dalam setiap lini di kehidupan kita saat ini, orang-orang berilmu memiliki tingkat sendiri, baik dalam masyarakat luas maupun organisasi. Orang yang berilmu akan lebih didengarkan pendapatnya mengingat apa yang telah dipelajarinya dapat menjadi acuan ketika dia memberikan pendapat. 

Dalam bidang pekerjaan, orang dengan tingkatan ilmu yang lebih tinggi, akan mendapatkan pekerjaan yang lebih besar pula. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan pun didasari dengan ilmu. Hampir semua pekerjaan yang dijalani di zaman sekarang ini harus didasari ilmu. Menjadi seorang mekanis, memperbaiki motor, mobil, tv yang rusak pun, ilmulah yang menjadi dasar utamanya.

Dari hal-hal di atas, dapat dikatakan bahwa peran ilmu, sangatlah penting bagi kita. Hadis, Al-Quran, semuanya telah menjelaskan letak penting ilmu. Perannya yang sedemikian besar itulah yang harus kita sadari. Terlebih, perang yang sesungguhnya dilakukan oleh orang munafik tidak lagi melalui senjata, tapi melalui ilmu yang kerap kali mereka sebut hakiki.

Banda Aceh
Jum'at, 27 Rajab 1439 H
13 April 2018 M

Penulis : Raiyan
Mahasiswi Jurusan Farmasi
Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala

Comments

Popular posts from this blog

Wanita Penghuni Neraka

Assalamualaikum sahabat UA^_^ Telah lama tak bersua :) baiklah sahabat kali ini kami kami akan berikan beberapa hadist tentang wanita yang paling banyak di neraka , disadari atau tidak bahwa kaum wanita itu keberadaannya sedikit di syurga... yuk kita lihat apa saja sih kriteria wanita yang masuk neraka yang di hadistkan oleh rasullulah kita. Cekidot :D 1. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya) 2. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Aku berdiri di depan pintu syurga, lalu (kulihat) kebanyakkan orang yang masuk kedalamnya adalah orang orang miskin, dan orang orang yang kaya ditahan kecuali penghuni neraka mereka disuruh untuk masuk ke,neraka, dan aku berdiri di depan pintu nerak...

Amal dan Uang, Mana yang Lebih Penting?

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian” (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah) Hadist di atas memberikan banyak makna, terutama kepada kita yang masih mahasiswa. Jujur saja, sebagai mahasiswa, ada banyak hal yang kita pikirkan dan rencanakan. Ada begitu banyak cita-cita yang ingin kita capai. Semua hal tersebut erat kaitannya dengan masa depan yang telah kita pertimbangkan. Dan tujuan akhir yang kerap kali kita inginkan adalah materi yang  sesuai. Banyak orang kerap kali mengatakan bahwa the final destination of this life is money . Frase tersebut sering membawa pro dan kontra kepada kita. Ada orang-orang yang setuju bahwa uang itu penting, sebagiannya mengatakan bahwa uang tidak menjamin kebahagiaan. Tentu saja, setiap pemikiran memiliki dasarnya masing-masing. Ada alasan mengapa manusia kerapkali berpikir bahwa uang sangatlah penting. Namun sebagai muslim, ada batasan yang harus dijaga. Jangan sampai ua...

Photo Buka Puasa Bersama Alumni dan Pengurus LDF Ulul Albab

Buka Puasa Bersama alumni ulul albab Alumni LDF Ulul Albab Alumni LDF Ulul Albab Alumni LDF Ulul Albab Berbagi Movitasi bersama alumni untuk masa depan ulul albab yang lebih cemerlang Photografer : Jamhur Toroky                     : Malek Abdul Al Azis Editor          : Media_UA