“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian” (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah)
Hadist di atas memberikan banyak makna, terutama kepada kita yang masih mahasiswa. Jujur saja, sebagai mahasiswa, ada banyak hal yang kita pikirkan dan rencanakan. Ada begitu banyak cita-cita yang ingin kita capai. Semua hal tersebut erat kaitannya dengan masa depan yang telah kita pertimbangkan. Dan tujuan akhir yang kerap kali kita inginkan adalah materi yang sesuai. Banyak orang kerap kali mengatakan bahwa the final destination of this life is money.
Frase tersebut sering membawa pro dan kontra kepada kita. Ada orang-orang yang setuju bahwa uang itu penting, sebagiannya mengatakan bahwa uang tidak menjamin kebahagiaan. Tentu saja, setiap pemikiran memiliki dasarnya masing-masing. Ada alasan mengapa manusia kerapkali berpikir bahwa uang sangatlah penting.
Namun sebagai muslim, ada batasan yang harus dijaga. Jangan sampai uang membuat kita lupa bahwa dunia adalah tempat persinggahan semata. Tetapi mengabaikan keyakinan bahwa kita juga memerlukan uang adalah kesalahan besar. Tentu saja, untuk dapat bertahan hidup kita memerlukan uang. Di zaman modern seperti ini, uang dijadikan sebagai alat transaksi yang paling besar. Memiliki jumlah uang yang besar maupun sedikit bukanlah kesalahan. Tidak salah untuk menjadi kaya, tidak salah untuk menjadi miskin. Yang salah adalah menggunakan uang secara salah.
Lantas sebagai Muslim apa hal yang paling mendasar bagi kita? Apa yang bisa membuat kita mempergunakan uang kita secara benar?
Adalah amal. Satu kata yang secara kasat mata sangat banyak terdapat di dalam Al-Quran. Menurut bahasa amal adalah perbuatan. Sementara menurut istilah amal perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat. Ini artinya amal merupakan suatu perkara yang dapat dijadikan tujuan oleh kita sebagai Muslim.
Lalu apakah kaitan amal dan uang? Suatu hadist menyebutkan bahwa Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian. Harta dan amal berada di satu kalimat yang sama, menunjukkan bahwa ada kaitan yang erat di antara keduanya. Meskipun kelihatannya keduanya kontradiktif namun sebenarnya uang dan amal dapat bersifat sinergis, yang artinya, mereka dapat mendukung satu sama lain sehingga akan menghasilkan efek yang berguna bagi kehidupan kita sebagai manusia.
Ada banyak contoh di mana uang dan amal disatukan. Di dunia ini, ada banyak orang yang dermawan. Sebagian menyumbangkan uang mereka dalam jumlah yang sangat besar, ada yang besar saja, dan ada yang kecil, semuanya sesuai dengan kesanggupan masing-masing orang. Dan didasari dengan keikhlasan sehingga terasa sangat baik dan optimal manfaatnya bagi orang-orang lainnya.
Kebahagiaan yang timbul akibat mempergunakan uang dengan benar dan sesuai ajaran tentu saja akan menghasilkan efek yang sangat baik, bagi kita manusia, yaitu kebahagiaan. Apalagi jika kita melakukannya dengan ikhlas dan tulus. Maka apabila ada orang yang mengatakan bahwa the final destination of this life is money, kita tidak bisa mengatakannnya sebagai kesalahan. Mungkin saja, orang-orang yang berpendapat demikian, menambahkan frase lain di depannya, semisal that you can use for charity.
Sebagai mahasiswa juga sebagai Muslim, kita harus menyadari bahwa uang dan amal merupakan hal yang penting. Sama pentingnya. Kita tentu saja harus mencari uang, tapi jangan pernah melupakan amal. Ini merupakan poin pokok yang dapat membawa kita kepada ketenangan dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Banda Aceh
Jum'at,20 Rajab 1439 H
6 April 2018 M
Penulis : Raiyan
Mahasiswi Jurusan Farmasi
Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala
Comments
Post a Comment